Proyek Sayap Bendung (Dam) Belum P2 Sudah Ambrol
Pasuruan, Tribunusantara.com - Bangunan sayap bendung (dam) yang berada di Karang Sentul kecamatan Gondang Wetan yang baru dikerjakan kurang lebih tiga bulan yang lalu, saat ini mengalami kerusakan parah. Diduga kerusakan
proyek sayap dam tahun anggaran 2015 tersebut dikarenakan kontruksi bangunan yang tidak sesuai spesifikasi tekhnik yang telah ditentukan.
Ahmat (45) salah seorang warga setempat menuturkan kejadian ambrolnya sayap bendung tersebut setelah kejadian banjir tanggal 23 februari 2016 yang lalu. Rusak dan ambrolnya sayap dam tersebut, waktu itu sudah dilakukan perbaikan namun beberapa waktu kemudian rusak kembali.
Namun informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pengairan dan Pertambangan tersebut diduga pengawasan terhadap rekanan kurang efektif, sehingga rekanan yang melaksanakan proyek tersebut terkesan seenaknya sendiri dalam pelaksanaannya.
Diluar proyek ambrolnya sayap dam tersebut, saat ini Pemerintah Kabupaten Pasuruan sudah menganggarkan kembali lewat alokasi dana darurat yang disalurkan lewat badan BPBD senilai kurang lebih 360 juta rupiah yang akan digunakan untuk penahan sementara lewat bronjong yang diisi dengan batu.
"Pemberian bronjong tersebut sebagai antisipasi meluapnya air ke rumah warga," Memang beberapa waktu lalu sempat rusak, kemudian dikerjakan lagi. Sudah dilakukan perbaikan, namun ambrol lagi," ungkap salah satu sumber yang enggan dikorankan. (marsono)
proyek sayap dam tahun anggaran 2015 tersebut dikarenakan kontruksi bangunan yang tidak sesuai spesifikasi tekhnik yang telah ditentukan.
Ahmat (45) salah seorang warga setempat menuturkan kejadian ambrolnya sayap bendung tersebut setelah kejadian banjir tanggal 23 februari 2016 yang lalu. Rusak dan ambrolnya sayap dam tersebut, waktu itu sudah dilakukan perbaikan namun beberapa waktu kemudian rusak kembali.
Namun informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Dinas Pengairan dan Pertambangan tersebut diduga pengawasan terhadap rekanan kurang efektif, sehingga rekanan yang melaksanakan proyek tersebut terkesan seenaknya sendiri dalam pelaksanaannya.
Diluar proyek ambrolnya sayap dam tersebut, saat ini Pemerintah Kabupaten Pasuruan sudah menganggarkan kembali lewat alokasi dana darurat yang disalurkan lewat badan BPBD senilai kurang lebih 360 juta rupiah yang akan digunakan untuk penahan sementara lewat bronjong yang diisi dengan batu.
"Pemberian bronjong tersebut sebagai antisipasi meluapnya air ke rumah warga," Memang beberapa waktu lalu sempat rusak, kemudian dikerjakan lagi. Sudah dilakukan perbaikan, namun ambrol lagi," ungkap salah satu sumber yang enggan dikorankan. (marsono)
Post a Comment