Proyek PT.Pertagas Diduga Kuat Tidak Sesuai Bestek
Pasuruan, Tribunusantara.Com - Pekerjaan pemasangan batu plengsengan dan sayap jembatan yang di lakukan oleh Pt Pertagas sebagai bentuk tanggung jawab atas dirusaknya beberapa bangunan yang berupa plengsengan dan sayap jembatan setelah kena dampak jalur pemasangan pipa di wilayah kecamatan Gondang Wetan serta di kecamatan Winongan, namun sangat disayangkan pekerjaan pemasangan atau kontruksi bangunan diduga dikerjakan asal asalan dan diduga sudah melenceng dari apa yang sudah direncanakan atau tidak sesuai dengan bestek.
Informasi yang berhasil dihimpun proyek rehab dengan pemasangan batu kali yang di lakukan oleh PT.Pertagas tersebut terlihat asal asalan serta tidak sesuai spesifikasi teknik yang biasa kerjakan oleh ahlinya. Salah satu pekerja proyek dikonfirmasi soal dugaan pelanggaran pekerjaan dilokasi proyek mengatakan,
"Kalau pekerjaan ini menurut saya sudah sesuai, namun untuk lebih jelasnya, mas, " kata pekerja tadi
"Sampeyan bisa menemui langsung pak Anton atau pak Maksum dari PT. Pertagas sendiri ke kantornya. Beliau yang mengawasi serta yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini,"
tambahnya lagi.
Ditemui di kantor PT.Pertagas keduanya tidak berada di ruangan. Salah seorang staf memberikan nomor telephon kedua penanggung jawab Pertagas, namun saat dihubungi nomer yang diberikan tersebut tidak diangkat, ada nada panggil, namun tidak diangkat.
Fakta dilapangan terlihat dugaan pekerjaan banyak menyimpang dari spesifikasi tehnik pada umumnya, karena pekerjaan rehab yang dilakukan Pertagas merupakan aset daerah yang dulunya dikerjakan sesuai RAB serta gambar bangunan yang mengacu pada kekuatan bangunan dan fungsi.
Pekerja mencampur materil batu kali dengan batu bata sisa bangunan,tidak hanya itu saja pekerjaan yang tidak menggunakan pondasi seserta finising yang berupah benanganpun juga tidak dilakukan,pantas saja kalau ada warga setempat yang mengatakan bahwa proyek tersebut kurdi sukur dadi (asal jadi) serta pekerjaan diduga rawan ambrol. (e)
Informasi yang berhasil dihimpun proyek rehab dengan pemasangan batu kali yang di lakukan oleh PT.Pertagas tersebut terlihat asal asalan serta tidak sesuai spesifikasi teknik yang biasa kerjakan oleh ahlinya. Salah satu pekerja proyek dikonfirmasi soal dugaan pelanggaran pekerjaan dilokasi proyek mengatakan,
"Kalau pekerjaan ini menurut saya sudah sesuai, namun untuk lebih jelasnya, mas, " kata pekerja tadi
"Sampeyan bisa menemui langsung pak Anton atau pak Maksum dari PT. Pertagas sendiri ke kantornya. Beliau yang mengawasi serta yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini,"
tambahnya lagi.
Ditemui di kantor PT.Pertagas keduanya tidak berada di ruangan. Salah seorang staf memberikan nomor telephon kedua penanggung jawab Pertagas, namun saat dihubungi nomer yang diberikan tersebut tidak diangkat, ada nada panggil, namun tidak diangkat.
Fakta dilapangan terlihat dugaan pekerjaan banyak menyimpang dari spesifikasi tehnik pada umumnya, karena pekerjaan rehab yang dilakukan Pertagas merupakan aset daerah yang dulunya dikerjakan sesuai RAB serta gambar bangunan yang mengacu pada kekuatan bangunan dan fungsi.
Pekerja mencampur materil batu kali dengan batu bata sisa bangunan,tidak hanya itu saja pekerjaan yang tidak menggunakan pondasi seserta finising yang berupah benanganpun juga tidak dilakukan,pantas saja kalau ada warga setempat yang mengatakan bahwa proyek tersebut kurdi sukur dadi (asal jadi) serta pekerjaan diduga rawan ambrol. (e)
Post a Comment