Antisipasi Money Politik 500 Anggota Satgas Disebar
Ponorogo, Tribunusantara.com - Antipasi money politic (politik uang) jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo yang digelar 9 Desember mendatang, elemen masyarakat membentuk satuan tugas (Satgas) anti money politics. Satgas itu dibentuk untuk mencegah praktik politik uang dalam penyelanggaraan pilkada nanti.
“Kami tidak pandang bulu, siapapun yang terbukti melakukan money politik akan kami tangkap dan laporkan ke panwas atau polisi,” ucap Priambodo Ketua Satgas Anti Money Politic, saat deklarasi Minggu (29/11/2015).
Sudah dipersiapkan 500 satgas yang disebar ke seluruh wilayah di Ponorogo. Setiap dusun dipasang satu relawan dan empat satgas yang siap untuk mengeksekusi pelaku money politic.
"Jangan main-main dengan money politic, relawan kami sebar ke seluruh Ponorogo," tegasnya. Selain membentuk relawan, satgas anti money politic juga siap menerima laporan langsung dari masyarakat. Bahkan, bagi masyarakat yang berani melaporkan money politic, Satgas Anti Money Politic siap memberi imbalan Rp 3 juta.
"Silahkan masyarakat lapor berikut barang buktinya baik foto, video atau rekaman, kami siapkan imbalan Rp 3 juta," sebutnya. Menurutnya, sebagian besar relawan satgas anti money politic adalah pemuda. Mereka juga didukung oleh perguruan besar yakni PSHT dan PSHW.
“Ini bentuk kepedulian kami pada pesta demokrasi yang akan datang untuk mencegah politik uang. Harapannya, agar dalam pilkada nanti menghasilkan pemimpin Ponorogo sesuai harapan rakyat,” paparnya.
Ia menegaskan, jika politik uang terjadi dalam pilkada nanti maka proses demokrasi akan tercederai, karena itu satgas anti money politics ini nantinya berkomitmen untuk menjaga proses demokrasi lima tahunan tersebut.
“Satgas ini akan berupaya mencegah terjadinya politik uang. Utamanya serangan fajar,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan, bahwa money politic itu sebenarnya awal dari kehancuran bangsa atau daerah. "Sebab, korupsi adalah awal buruknya pemerintahan mendatang," katanya. (Wahyu)
“Kami tidak pandang bulu, siapapun yang terbukti melakukan money politik akan kami tangkap dan laporkan ke panwas atau polisi,” ucap Priambodo Ketua Satgas Anti Money Politic, saat deklarasi Minggu (29/11/2015).
Sudah dipersiapkan 500 satgas yang disebar ke seluruh wilayah di Ponorogo. Setiap dusun dipasang satu relawan dan empat satgas yang siap untuk mengeksekusi pelaku money politic.
"Jangan main-main dengan money politic, relawan kami sebar ke seluruh Ponorogo," tegasnya. Selain membentuk relawan, satgas anti money politic juga siap menerima laporan langsung dari masyarakat. Bahkan, bagi masyarakat yang berani melaporkan money politic, Satgas Anti Money Politic siap memberi imbalan Rp 3 juta.
"Silahkan masyarakat lapor berikut barang buktinya baik foto, video atau rekaman, kami siapkan imbalan Rp 3 juta," sebutnya. Menurutnya, sebagian besar relawan satgas anti money politic adalah pemuda. Mereka juga didukung oleh perguruan besar yakni PSHT dan PSHW.
“Ini bentuk kepedulian kami pada pesta demokrasi yang akan datang untuk mencegah politik uang. Harapannya, agar dalam pilkada nanti menghasilkan pemimpin Ponorogo sesuai harapan rakyat,” paparnya.
Ia menegaskan, jika politik uang terjadi dalam pilkada nanti maka proses demokrasi akan tercederai, karena itu satgas anti money politics ini nantinya berkomitmen untuk menjaga proses demokrasi lima tahunan tersebut.
“Satgas ini akan berupaya mencegah terjadinya politik uang. Utamanya serangan fajar,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan, bahwa money politic itu sebenarnya awal dari kehancuran bangsa atau daerah. "Sebab, korupsi adalah awal buruknya pemerintahan mendatang," katanya. (Wahyu)
Post a Comment